Banjarmasin Traveller Trip Teluk Tamiang dan Tanjung Kunyit Part 1

Untuk kesekian kalinya Banjarmasin Traveller mengadakan trip untuk eksplore kalsel, untuk tujuan ini kami memilih pergi kesebuah pulau di ujung barat kotabaru yaitu Teluk Tamiang dan Tanjung Kunyit yang terletak di kecamatan pulau laut barat (lontar). Di postingan sebelumnya saya pernah bercerita tentang Teluk Tamiang Ujung Pulau Yang Eksotik kali ini saya mau bercerita perjalanan ke sana bersama teman2 Komunitas Banjarmasin Traveller.  Dan tidak lupa teman dari Surabaya yang berkesempatan ke kalimantan selatan untuk ikut serta Eksplore Teluk Tamiang dan Tanjung Kunyit.

Tarif Bis Damri (klik gambar mempesar)

Pagi kamis harus bangun pagi dan segera untuk berangkat ke kantor perum damri untuk menunggu bis ke serongga (kecamatan kelumpang hilir), saya memilih berangkat sendiri terlebih dahulu karena ada keperluan di desa tarjun, teman2 menyusul ada yang menggunakan mini bis dan touring menggunakan motor. Jam setengah sepuluh bis datang, penumpang naik sesuai kursi masing2 barang bawaan yang banyak membuat isi bis terasa sempit. Bis damri ini melayani rute Banjarmasin-Sangayam (tanah grogot), saya akan menempuh perjalanan sekitar 6-7 jam untuk sampai di persinggahan  di Desa Serongga, dari serongga saya melanjutkan perjalanan ke desa tarjun dengan lama perjalanan 1 jam. Untuk berangkat ke Teluk Tamiang dan Tanjug Kunyit seharusnya saya harus turun di pertigaan jalan ferry batulicin dan menyeberang ke tanjung serdang, dari tanjung serdang naik angkutan pedesaan tujuan lontar, lontar ke teluk tamiang bisa menggunakan ojek atau men carter angkutan yang kita tampung dan menambah biaya tarif 40 ribu Tanjung Serdang-Teluk Tamiang.

Siap nyeberang dari teluk tamiang ke tanjung kunyit

Baiklah saya mau melanjutkan cerita perjalanan saya, sudah tidak asing lagi angkut akan di penuhin walaupun kursi tak ada lagi begitulah cara transport bus untuk mencari penghasilan tambahan padahal muatan sudah batas maksimum. Dari desa serongga saya di jemput untuk menuju desa tarjun arternatif gratis dari serongga-tarjun kita bisa menggunakan truck pengangkut semen menuju kedesa tarjun. Di desa tarjun menginap satu hari, pagi harinya harus bangun pagi untuk menuju ferry tarjun-stagen, jam 7 pagi ferry penyeberangan. Pagi ini hujan membasahi desa tarjun saya mengguakan rain coat full menahan hujan dan dinginnya pagi, sebelum naik ferry saya mencari tumpangan sepeda motor alhamdulillah saya mendapatkan tumpangan lumayan gratis he  lama perjalanan sekitar 45 menit di stagen hujan belum juga reda saya menuju sebuah warung dan minum the sekalian bertanya taksi ke lontar jam berapa lewat saya kaget di bilang siang jam 11 an padahal ini baru jam 8. Untuk mempercepat saya mencoba berjalan dan mencari tumpangan truck untuk menuju lontar. Tapi nihil tak ada truck yang kelontar sempat putus asa tiba2 mucul taksi stagen-lontar, wah orang yang diwarung tadi gak tau juga kayanya , tapi tidak apalah sudah lega mendapatkan taksi menuju lontar, teman2 lain dari banjarmasin juga sudah berada di tanjung serdang menunggu angkutan pedesaan menuju lontar. Kami akan bertemu di teluk tamiang dirumah pak sulaiman(mantan kepala desa teluk tamiang) dan akan menyeberang ke tanjung kunyit sore harinya. Jam 3 sore kami sudah berkumpul di rumah Pak Sulaiman , Jujur ada beberapa teman yang baru saya kenal di trip ini rifan,fendy,rima,ati dan tulus.

Dari Teluk Tamiang menuju tanjung kunyit menggunakan perahu nelayan dengan membayar 30 ribu satu kali penyeberangan,dengan lama perjalanan 15 menit. Di tanjung kunyit kami di sambut dengan ke ramah tamahan masyarakat tanjung kunyit, mayoritas penduduk ber suku bugis dan mandar. Tidak lupa kami meminta ijin ke pada pak RT setempat untuk bermalam di salah satu rumah warga di tanjung kunyit. Setelah istirahat sebentar kami langsung bermain sampan, air laut dengan pasir putihnya membuat hati sapa saja melihat akan terpesona, waktu bermain air kami bertemu anak kecil yang lagi mancing ikan karang dia bernama udin, kami menyebutnya si Bolang Tanjung Kunyit. Besok hari kami akan berpetualang bersama si Bolang di pulau ini tunggu ceritanya ya.

Welcome Tanjung Kunyit

Tanjung Kunyit Beach

Acara malam kami menyalakan api unggun di pasir  putih tanjung kunyit dengan suguhan kopi panas,snack dan lagu2 anak pantai menambah suasana malam semakin hangat, masyarakat tanjung kunyit sangat ramah dalam menjamu tamu2 yang mampir ke pulau ini. Kekeluargaan ini sangat terasa walaupun kami baru kenal dengan mereka. Malam sudah mulai larut kami segera beristirahat untuk memulihkan tenaga dan besok akan menjelajah Tanjung Kunyit bersama si Bolang.


Bersambung...